Lampion Kertas (PAPER LANTERNS)
Hari ini saya akan membahas tentang benda yang berwarna-warni, dan menyala dalam gelap....LAMPION. ^___^
Sejarah Lampion
Lampion merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari perayaan Imlek. Imlek tidak akan meriah tanpa kehadiran lentera berbentuk bulat dengan warna merah menyala yang digantung mengelilingi tempat perayaan Imlek. Warna merah menggambarkan perasaan suka cita. Sedangkan lampion berwarna putih untuk mengungkapkan rasa bela sungkawa. Ada banyak versi sejarah tentang lampion.
Salah satu sumber menyebutkan bahwa lampion sudah ada sejak zaman dinasti Xi Han kira-kira 1800 tahun yang lalu. Lampion ada yang terbuat dari kertas, kain, kulit binatang, dan dari bordiran-bordiran kain sutra dan lain-lain. Namun yang terbuat dari kertas baru dimulai sejak di Tiongkok ditemukannya teknik pembuatan kertas oleh Cailun yaitu pada zamandinasti Han Timur (tahun 25-220 M ).
Sejak zaman Dinasti Han hingga Tang, lampion telah disahkan sebagai simbol penyambutan hari raya imlek. Saat dinasti Ming Zhu Yuan Chang(tahun 1368 – 1644 M), ribuan lampion sengaja dibiarkan mengambang di atas air ketika memproklamirkan ibu kota negara Nanjing.
Namun ada versi lain tentang sejarah lampion yang banyak beredar. Yaitu tentang sejarah lampion (Teng Lo Leng atau Teng Lung) yang dimulai pada zaman dinasti Ming. Pada waktu ada seorang perampok budiman bernama Lie Cu Seng di kota Kaifeng. Dia adalah Robin Hood di zamannya. Karena Lie Cu Seng hanya merampok orang-orang kaya pelit, dan hasil rampokannya dibagikan ke orang miskin.
Namun suatu ketika Lie Cu Seng difitnah, bahwa sebetulnya hasil rampokannya hanya dimakan sendiri. Lie Cu Seng yang menyamar sebagai rakyat jelata membuat cerita tandingan tentang kebaikan Lie Cu Seng, sang perampok dermawan. Dalam penyamarannya Lie Cu Seng juga meminta rakyat untuk memasang lampion di rumahnya. Tujuannya untuk memudahkan Lie Cu Seng membagikan hasil jarahannya kepada rakyat. Hanya rumah yang memasang lampion saja yang akan diberikan bagian.
Dan tentu saja Lie Cu Seng menepati janjinya. Malam hari Lie Cu Seng membagikan hasil jarahannya ke setiap rumah yang memasang lampion. Lama-kelamaan lampion itu digunakan sebagai bentuk penghargaan kepada Lie Cu Seng, sang perampok budiman. Sedang budaya memasang lampion pada akhir tahun baru diartikan sebagai permohonan berkah kepada para dewa.
Jenis Lampion
1. Lampion Gantung
Jenis Lampion ini biasanya digantung untuk acara tertentu seperti Imlek, atau untuk
dekorasi pesta, dll.
2. Lampion Terbang (SKY LATERNS)
Lampion ini dibuat secara sederhana agar mampu untuk diterbangkan di angkasa. Ini merupakan sebuah lampion dr bahan kertas khusus dengan rangka yang dibuat khusus untuk terbang, dan juga pada bagian bawah tengah ada sebongkah bahan bakar khusus yang dibuat untuk menerbangkan lampion ini.
Lampion atau Teng Lo Leng atau Teng Lung, pada awalnya dipakai pada saat ronda malam untuk mencari buronan kejahatan, biasanya lampion ditambah tulisan mandarin dan berwarna merah. Biasanya digunakan di klenteng pada waktu tanggal 15 bulan 7 dan imlek, unutuk tanggal 15 bulan 7 (Cio Ko) biasanya dipakai lampion warna putih untuk penerangan para arwah, sedangkan untuk imlek dipakai warna merah.
3. Lampion Hanyut
Di Jepang, Lampion ini biasanya dipakai saat upacara tradisi tourounagashi yaitu berupa pelarungan lampion yang terbuat dari washi di sungai sebagai lambang melepas arwah leluhur yang hendak pulang ke alam sana. Selain itu ada pula daerah-daerah yang mengadakan tradisi shourounagashi. Yaitu membuat kapal-kapalan kecil yang digunakan untuk memuat lampion sebelum dilarungkan ke sungai.
Jenis Lampion
1. Lampion Gantung
Jenis Lampion ini biasanya digantung untuk acara tertentu seperti Imlek, atau untuk
dekorasi pesta, dll.
2. Lampion Terbang (SKY LATERNS)
Lampion ini dibuat secara sederhana agar mampu untuk diterbangkan di angkasa. Ini merupakan sebuah lampion dr bahan kertas khusus dengan rangka yang dibuat khusus untuk terbang, dan juga pada bagian bawah tengah ada sebongkah bahan bakar khusus yang dibuat untuk menerbangkan lampion ini.
Lampion atau Teng Lo Leng atau Teng Lung, pada awalnya dipakai pada saat ronda malam untuk mencari buronan kejahatan, biasanya lampion ditambah tulisan mandarin dan berwarna merah. Biasanya digunakan di klenteng pada waktu tanggal 15 bulan 7 dan imlek, unutuk tanggal 15 bulan 7 (Cio Ko) biasanya dipakai lampion warna putih untuk penerangan para arwah, sedangkan untuk imlek dipakai warna merah.
3. Lampion Hanyut
Di Jepang, Lampion ini biasanya dipakai saat upacara tradisi tourounagashi yaitu berupa pelarungan lampion yang terbuat dari washi di sungai sebagai lambang melepas arwah leluhur yang hendak pulang ke alam sana. Selain itu ada pula daerah-daerah yang mengadakan tradisi shourounagashi. Yaitu membuat kapal-kapalan kecil yang digunakan untuk memuat lampion sebelum dilarungkan ke sungai.
That's it all post from me, hopefully tomorrow could post other interesting things.
Keep waiting....^____^
No comments:
Post a Comment