Saturday, May 3, 2025

Menjadi Sebatang Pohon Kurma

POHON KURMA


Kurma, (Arab: تمر‎, Tamr; nama latin Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia[1]. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.


"Kisah hidup pohon kurma"

Di tengah gurun pasir yang jarang ada air dan bercuaca panas, pohon kurma bisa tumbuh dan berbuah. Keberadaan pohon kurma di hamparan gurun pasir yang seolah tak berujung akan menjadi tanda harapan bagi orang-orang yang tersesat di tengah gurun, pertanda masih ada harapan hidup untuk melanjutkan perjalanan hingga ke tempat tujuan, tersedia buah kurma dan air sebagai sumber makanan & minuman.  Pohon Kurma yang tumbuh di gurun pasir merupakan satu-satunya tanaman yang mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrim seperti itu itu dan tidak tumbang meskipun terjadi badai pasir yang sering terjadi disana.
Apa sebabnya pohon kurma bisa kuat seperti itu?
Berdasar penelitian para ahli, akar pohon kurma bisa tertanam dan tumbuh hingga puluhan bahkan ratusan meter ke dalam tanah hingga menemukan sumber air. Pohon kurma yang tumbuh di tengah gurun pasir memberikan sebuah pertanda bahwa di bawah permukaannya ada air.
Bagaimanakah cara pohon kurma tumbuh di tengah gurun pasir?
Pohon Kurma tumbuh di tengah gurun pasir bukan dengan menumbuhkan tunas terlebih dahulu seperti pohon buah pada umumnya, melainkan akan menumbuhkan akar terlebih dahulu ke dalam tanah sampai menemukan air, tak peduli berapa dalam sumber air itu ada maka sedalam itulah akar kurma akan tumbuh. Baru Kemudian ia akan menumbuhkan tunas dan batang nya ke atas.
Cara menanam biji kurma di tengah gurun dengan cara ditanam di dalam tanah sedalam 2-3 meter, kemudian ditimbun dengan bebatuan. Setelah akar yang tumbuh ke dalam tanah menemukan sumber air, maka biji kurma itu akan menumbuhkan tunas dan memecahkan bebatuan yang menimbunnya hingga tunas nya tumbuh dan hidup berjuang tak kenal rasa takut akan hawa panas karena sudah mempunyai modal yang kuat yaitu akar yang begitu panjang dan dalam hingga ke sumber mata air di bawah gurun pasir.
Mengapa biji yang ditanam tersebut harus ditutup batu ?
Saat biji mulai bertunas, batu tersebut akan membuat pertumbuhan batang terhambat.  Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat maksimal, barulah biji kurma itu bertumbuh ke atas dengan perjuangan keras pula, yang bisa membuat batu tersebut jadi terguling atau bahkan pecah.
Apa hikmahnya ?
“Biji pohon kurma yg ditutup batu, akan mengalami tekanan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah”.
Ini sebuah pelajaran prinsip kehidupan yang luar biasa, kita harus sadar mengapa Allah kerap mengizinkan tekanan masalah hidup datang pada kita. Tekanan hidup itu semua  bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat.
“tidak sekedar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol ” batu masalah “ yang selama ini menekan kita, sehingga kita pun keluar menjadi pemenang kehidupan.
Belajar dari pohon kurma. Jadilah manusia yang tangguh dan tegar menghadapi beratnya tantangan masalah kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.
Kita harus kuat, sabar dan yakin dengan yang rahmat Allah, seperti dinyatakan dalam ayat suci berikut;  “…dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, karena hanya orang-orang kafir yang berputus asa dari rahmat Allah.” (Qur’an Surat.Yusuf : 87)
Untuk punya kekuatan untuk bisa menghadapi “tekanan” tersebut, manusia harus memiliki “akar” yang kuat. Dalam hidup ini yang dimaksud akar, ialah keyakinan pada Allah dan ilmu.
Pohon kurma bisa tumbuh kuat karena memiliki akar pondasi yang kokoh tahu akan sumber kebenaran yaitu Allah yang menciptakan air kehidupan. Maka ia tumbuh dengan begitu kuat dan kokoh di atas kebenaran. Sebuah Pondasi kehidupan yang begitu kokoh hingga menghasilkan buah-buah kehidupan yang begitu manis saat usianya dewasa hingga masa tuanya.
Hendaknya hidup kita sebagai manusia pun demikian halnya seperti pohon kurma yang tumbuh di tengah gurun pasir. Di dalam bidang kehidupan apapun, kuatkanlah terlebih dahulu pondasi kehidupan kita berdasarkan petunjuk dari Allah, beragama. Dengan pondasi hidup yang kuat dan kokoh, goncangan dan terpaan yang bagaimanapun tidak akan menggoyahkan kita dalam menjalani kehidupan ini.
Secara sosial, keluarga, kerabat, teman dan relasi adalah juga akar kita, mereka lah yang akan membantu kita dalam menghadapi setiap permasalahan kehidupan.  Orang yang cenderung hidup individualis, hidup sendiri tak mau bersosialisasi akan mengalami kesulitan saat menghadapi masalah.
Hikmah lain dari pohon kurma ialah buahnya yang manis.
Sungguh sebuah karunia Allah yang besar betapa pohon kurma, walaupun berada di tempat yang jarang ada air dan bercuaca panas, tapi buahnya manis sekali, daripada ia mengambil nutrisi makanan nya ?  Allah maha tahu dengan ciptaan Nya.
Buah kurma yang manis hanya tumbuh setahun sekali saat puncak musim panas sekitar bulan Juni-Agustus. Bunga kurma mulai tumbuh sekitar bulan Maret, kemudian terjadi pembuahan saat bulan April dan buah kecilnya mulai tumbuh sekitar bulan May dan matang sekitar bulan July-Agustus saat puncak musim panas, dimana suhu di gurun pasir bisa sampai 50 derajat celcius.
Harap diketahui pohon kurma ini cukup unik, dimana ada jenis pohon jantan dan betina nya, bunga dan tandan dari kedua jenis pohon ini harus bertemu agar terjadi penyerbukan. Secara alami hal tersebut terjadi dengan bantuan binatang spt burung2 atau lebah dll atau bisa juga dg bantuan angin. Sekitar bulan Maret-April, saat pergantian musim dingin ke musim panas di gurun pasir biasa terjadi badai pasir (sand storm), pada saat itu pula lah terjadi penyerbukan pohon kurma oleh angin tersebut. Para petani kurma melakukan penyerbukan dengan menaburkan tandan bunga dari pohon jantan pada pada bunga pohon betina. Pohon berjenis betina lah yang berbuah, ada kemiripan dg pohon salak.
Proses penyerbukan pohon kurma ini sempat diabadikan pula pada sebuah hadits nabi yang mengisahkan kejadian di jaman Rasulullah saw, saat para sahabat petani menanyakan masalah hal tersebut pada nabi.

Dari Anas ra. dituturkan bahwa Nabi saw. pernah melewati satu kaum yang sedang melakukan penyerbukan kurma. Beliau lalu bersabda, “Andai kalian tidak melakukan penyerbukan niscaya kurma itu menjadi baik.” Anas berkata: Pohon kurma itu ternyata menghasilkan kurma yang jelek. Lalu Nabi saw. suatu saat melewati lagi mereka dan bertanya, “Apa yang terjadi pada kurma kalian?” Mereka berkata, “Anda pernah berkata demikian dan demikian.” Beliau pun bersabda, “antum a’lamu bi umurid duniya kum” (“Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian.”) (HR Muslim), sebuah hadits yg terkenal.
Buah kurma yang manis kaya protein, bisa tahan lama. Buah ini lah yang jadi sumber makanan bagi para pengembara gurun pasir dalam perjalanan jauhnya melintas gurun pasir. Bayangkan misalnya buah yang banyak air seperti buah jambu atau pisang, dibawa oleh pengembara gurun pasir, kemungkinan akan cepat busuk tak tahan lama. Sungguh maha bijaksana Allah dengan hasil ciptaan Nya, semuanya sudah diatur sesuai ketentuan nya.
Buah pohon kurma yang manis tumbuh saat puncak musim panas dari pohon yang mengalami tempaan yang kuat pula, di tempat yang jarang air dan bercuaca panas.
Hikmahnya dalam hidup ini, hakikat manisnya kehidupan akan terasa setelah perjuangan berat yg kita lalui, subhanallah.

No comments:

Post a Comment